Renungan Pagi


Ketika saya membaca sebuah renungan, saya menemukan hal unik sehingga saya ingin membagikannya kepada pembaca. Sang penulis yaitu El Roi Israel Sipahelut. Siapa yang tidak tau dengan kecoa? Serangga yang satu ini memang sangat menjijikan dan mengganggu apabila terbang dan hinggap didekat kita. Namun, saya tidak akan membahasa secara mendalam tentang kecoa. Tahukah kamu kecoa bisa bertahan hidup berminggu-minggu tanpa kepalanya dan akhirnya mati karena dehidrasi.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Hal ini dikarenakan kecoa bernapas melalui lubang-lubang kecil di setiap segmen tubuh. Jadi, kecoa tidak tergantung pada mulut dan tenggorokan untuk bernapas. Sebagai serangga berdarah dingin, kecoa membutuhkan jauh lebih sedikit makanan daripada manusia dan kecoa dapat dengan mudah hidup tanpa makanan selama setidaknya satu bulan. Jaringan saraf didistribusikan dalam setiap segmen tubuh dan mampu melakukan fungsi saraf dasar yang bertanggung jawab atas refleks. Jadi, bahkan tanpa otak, tubuh kecoa bisa berdiri, bereaksi terhadap sentuhan, dan bergerak tanpa masalah.

Lalu kenapa kita jadi membahas tentang kecoa ? Karena terkadang kita hidup layaknya seekor kecoa yang hanya hidup dengan kekosongan hingga ajal menjemput kita. Kekosongan yang melingkupi tidak pernah kita isi dengan apapun sehingga seringkali kehidupan menjadi sia-sia. Hidup harus memiliki arah dan tujuan yang pasti yang dapat memberikan sebuah arti didalam hidup ini. Mengontrol kesenangan dengan batas yang pas adalah hal yang harus dilakukan agar hidup ini tidak terjebak kedalam kesemuan belakang. Jadi sudahkah kita mengisi kekosongan hidup ini?
Previous
Next Post »
Hak Cipta Dilindungi Oleh TUHAN YANG MAHA ESA. Diberdayakan oleh Blogger.