Lima Menit yang Berharga

 


      Disebuah bangku taman ,seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dipagi hari yang cerah.Ibu itu lalu menunjuk anaknya yang mamakai kaos merah sambil berkata ”Itu anakku, begitu senangnya dia,” dengan raut wajah yang begitu senang.“Iya, anak ibu sungguh terlihat amat bahagia,” kata pria di sebelahnya. “Ibu melihat anak yang berbaju kuning? Dia anakku,” sambungnya. Pria tersebut kemudian melihat jam tangannya,lalu memanggil putranya. “Nak, mari kita pulang?” Anaknya dengan setengah memelas, berkata, “Kalau lima menit lagi,bolehkan ayah? Sebentar lagi ya yah, boleh kan?”

      Pria itu mengangguk dan tersenyum. Anaknya meneruskan bermainnya. Lima menit pun berlalu dan pria itu kembali memanggil anaknya “Ayo nak, sudah waktunya pulang?” Anaknya yang belum puas bermain memohon kepada ayahnya,“Ayah, lima menit lagi ya.Cuma lima menit kok yah,bloehkan?”. Pria itu bersenyum dan berkata, “Baiklah nak.”Melihat kejadian itu, ibu yang berada di samping pria tersebut berkata “ Bapak orang yang sangat sabar yah”  sambil tersenyum senang karena melihat kejadian itu.

      Pria itu membalas senyumnya, lalu berkata, “Saya memiliki anak tertua,Hendra namanya.Dia terbunuh akhir tahun lalu disaat bersepeda di dekat sini karena ditabrak mobil.Aku tidak pernah memberikan cukup waktu bermain bersamanya. Sekarang apa pun ingin saya berikan pada adiknya, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi karena saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Ia pikir, ia dapat lima menit tambahan untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa bahagiannya.”

     Hidup bukanlah ajang perlombaan yang harus terus diburu dan diburu. Hidup yang sebenarnya adalah bagaimana cara kita membuat prioritas. Berikanlah cukup waktu bagi orang-orang yang kita cintai walau hanya lima menit saja dari waktumu,sehingga tidak ada penyesalan seumur hidup. Sudahkah anda memiliki prioritas itu?
Previous
Next Post »
Hak Cipta Dilindungi Oleh TUHAN YANG MAHA ESA. Diberdayakan oleh Blogger.