Rugikah Jika Berbagi?

            


             Hiduplah seorang pria yang bisa dibilang hidup pas-pasan dan memiliki pekerjaan yang biasa saja. Tiap hari dia bekerja dari pagi hingga malam hari dan begitu terus setiap hari dia menjalani hidupnya. Dia tinggal disebuah kontrakan dan bertetangga dengan seorang nenek yang hidup sendirian. Pria itu menaruh empatik kepada nenek itu dan setiap hari memberikannya buah. Kebaikan yang sama juga dia lakukan ketika dia berjalan menuju tempat kerjanya dimana ketika dia sedang sarapan, sang pria melihat seekor anjing yang kelaparan dan dia dengan senang hati berbagi makanannya kepada si anjing tersebut.

            Dia sangat baik kepada siapapun dan tidak bisa melihat ketimpangan yang ada disekitarnya. Dia menaruh pot di kucuran air yang terbuang sia-sia, membantu seorang ibu mendorong dagangannya, dan selalu memberikan sebagian penghasilan yang dia dapatkan hari itu kepada seorang pengemis yang mengemis bersama anaknya. Hal itu dilakukannya setiap hari dan membuat orang yang melihatnya tidak habis pikir dan merasa dia belum pantas memberikan sesuatu padahal dirinya sendiri masih kekurangan. Namun si pria tidak ambil pusing dengan jalan yang dipilihnya.

            Hari demi hari terus berlalu, dan kebaikannya berbuah hal yang sangat manis. Ketika dia sedang sakit, yang selama ini dia beri buah dengan sabar menolongnya. Anjing yang selalu dia beri makan menjadi penurut dan selalu mengikuti kemana si pria pergi. Pedangan yang sering dia tolong sering memberikannya makanan dan yang paling terindah adalah ketika anak si pengemis kini bisa berseklah kembali.

            Jangan kita berpikir kita tidak dapat berbagi karena kekurangan kita. TUHAN menciptakan segala sesuatu dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berbagilah dengan apa yang kita punya dan jangan pernah menundanya. Karena dengan berbagi, ada satu senyum yang kita selamatkan dari ketempurukan. Ada satu kebahagian yang kita renggut dari kesedihan dan banyak hal berarti yang kita dapat ketika berbagi. Tujuan hidup kita adalah mempersiapkan kematian yang indah, jadi persiapkanlah kematianmu ketika kita masih bernapas di dunia ini.
Previous
Next Post »
Hak Cipta Dilindungi Oleh TUHAN YANG MAHA ESA. Diberdayakan oleh Blogger.