Wasiat Terbaik dari Ayah

                
                  Hidup befoya-foya adalah hal yang lumrah bagi seorang Rudi. Dia adalah anak pengusaha kaya yang terkenal dan tersohor didaerahnya dan hal ini yang membuat Rudi berlaku seenaknya dan bersenang senang dengan kekayaan ayahnya. Tiap hari dia selalu mengadakan pesta yang mewah dan bersenang seharian penuh dengan teman-temannya. Rudi tidak pernah mau bekerja dan melanjutkan usaha yang telah dirintis oleh ayahnya. Hal ini yang membuat ayahnya begitu sedih.

                Berbagai cara telah dilakukan sang ayah untuk mengubah sifat Rudi,namun semua cara yang dilakukan tidak berhasil. Hal ini membuat sang ayah putus asa dan membuat kesehatannya memburuk. Karena hal ini,sang ayah jatuh sakit dan dokter mevonis bahwa umurnya tidak akan lama lagi. Walaupun begitu, Rudi tetap saja berpesta dan bersenang-senang dengan temannya. Melihat hal itu dan menyadari umurnya sudah tidak lama lagi, sang ayah menuliskan sebuah wasiat dan menitipkannya kepada pelayannya dan berpesan untuk memberikannya setelah dia meninggal.

                Beberapa hari setelah menulis wasiat itu, sang ayah meninggal. Pelayan yang teringat akan pesan tuannya memberikan wasiat itu kepada Rudi. Rudi yang begitu senang karena mendapatkan wasiat, membuka wasiat itu dengan terburu-buru. Namun,setelah membaca surat itu,air matanya jatuh membasahi dirinya. Dia menjadi amat menyesal dan merasa bodoh telah berlaku seperti itu kepada ayahnya. Isi wasiatnya tertulis tentang betapa besarnya rasa cintanya kepada anaknya namun sang ayah merasa gagal mendidiknya. Dia tidak ingin anak yang disayangnya menjadi hancur dan tak berguna ketika dia meninggalkan Rudi.

                Didalam wasiat itu, sang ayah mewariskan Rudi sebuah makam berserta peti mati untuk Rudi. Dia berpesan kepada Rudi agar merubah cara hidupnya dan selalu mengingat akan kematiannya. Kematian dapat menjemput Rudi kapan saja seperti dirinya dan sang ayah tidak mau dia menjadi manusia yang gagal. Dia ingin Rudi meraih kesukesannya dengan kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan siapapun termasuk ayahnya.  

                Kemalasan,penundaan,selalu ingin bersenang-senang dan selalu ingin yang instan telah menjadi sifat yang banyak dimiliki hampir setiap orang saat ini. Hal inilah yang sering menghambat kita meraih kuseksan yang kita ingini. Rubah hidupmu dan pikul beban yang harus kita hadapi. Buang jauh-jauh sifat yang membuat kita terjerumus dalam kegagalan karena sifat-sifat seperti itu tidak akan mendewasakan kita. Kita akan tergerus oleh perkembangan jaman dan terbuang dari kehidupan kita. Seorang juara tidak akan menjadi juara tanpa latihan keras,hidup tidak akan berkembang tanpa adanya kegagalan.

Previous
Next Post »
Hak Cipta Dilindungi Oleh TUHAN YANG MAHA ESA. Diberdayakan oleh Blogger.